stevan | Blog

Apa itu TLOD, TLOF dan TROF? Yup, kebingungan pertama saya pasca mutasi ke unit operasional ini. Dengan latar belakang project engjineer merasa asing dengan probis-probis tersebut. Setahun lebih di Unit Induk masih begitu  kurang   paham dengan hal-hal tersebut, dikarenakan masih bergelut dengan dunia perandai-andaian (Pengadaan). Setelah mutasi lagi ke Unit Pelaksana meskipun masih dibagian Pengadaan, akan tetapi disinilah tempat yang tempat untuk mengatasi kebingungan diatas, lain project lain pulak operasional *baah... Bengkulu, 05 Juni 2021 hari pertama ngantor disaat covid19 lagi ganas-ganasnya, sebagian rekan kerja terpapar covid, sehingga fokus manajemen menjadi teralihkan dari target-target yang seharusnya bakalan banyak saya akan bertanya-tanya. Sebulan di Bengkulu, saya menemukan beberapa kejanggalan fokusnya pada manajem,en kontrak, dikarenakan saya lahir di PLN ini adalah base on contract, hal yang seharusnya menjadi payung utama dalam pencapaian apapun itu bentuk probisnya

Tiga tahun lebih bergelut didunia pengadaan, khususnya di Biro Perencana Pengadaan. Meski acuan regulasi hanyalah satu yaitu Kepdir 620.K/DIR/2013, akan tetapi masih banyak pemahaman yang berbeda-beda untuk mengimplementasikan peraturan tersebut. Bulat kepala boleh sama, akan tetapi isi dan cara menalaah aturan bisa berbeda-beda. Sedikit blog ini mengupas secara garis umum perihal Procurement Agen APLN, khususnya tugas pokok Perencana Pengadaan yang sesuai prosedur dan hukum yang berlaku di PLN. Tugas Pokok Pejabat Perencana Pengadaan : Menyusun dan mengelola Daftar Penyedia Terseleksi (DPT) DPT adalah daftar Penyedia Barang/Jasa yang dinyatakan lulus oleh PLN melalui mekanisme penilaian kualifikasi, ditetapkan dan disahkan oleh Pengguna Barang/Jasa, yang dimutakhirkan secara periodik. Dapat dipahami, pemutakhiran secara periodik tersebut adalah memonitor masa berlaku seluruh berkas Administrasi, Teknis dan Keuangan dan juga mengevaluasi kinerja dari DPT tersebut sebaga

Pasca gempa Padang 7,6 Skala Richter (SR) tanggal 30 September 2009 yang menewaskan 1.117 korban jiwa yang tersebar di 3 kota dan 4 kabupaten di Sumatera Barat, menjadi perhatian khusus untuk para dosen dan mahasiswa teknik sipil khususnya dengan melihat kerusakan rumah/gedung skala berat dan sedang lebih dari 200.000 unit. Penelitian demi penelitian banyak disimpulkan kerusakan rumah/gedung pasca gempa sebahagian besar terdapat dari cacat konstruksi dan metoda pelaksanaan konstruksi yg tidak memenuhi SNI. Kesalahan dalam pemakaian kelas pondasi, pemakaian besi tulangan dan bahkan campuran beton yang tidak memenuhi mutu rencana. Banyak ulasan penting dalam perencanaan dan pelaksanaan konstruksi bangunan rumah/gedung yang dapat dikategorikan rumah/gedung tahan gempa bahkan dengan rencana asumsi 9 Skala Richter (SR)  tentunya dengan harga/nilai bangunan jauh melebihi nilai normal. Tulisan ini sengaja saya publish dikarenakan pasca gempa Lombok 7 Skala Richter (SR) tanggal 05 Ag

Jumat, 28 Januari 2011 pergi meninggalkan tanah Sumatera (Padang) menuju perantauan yang tidak pernah diiimpikan sebelumnya. Lombok, yes! “surga kedua setelah Bali” (konon ceritanya) yang menjadi salah satu motivasi penyemangat diri untuk melupakan rasa iba meninggalkan kampung halaman demi mengabdi untuk negeri. Tapi, pemandangan pertama dari atas pesawat membuat perasaan tidak enak, hanya melihat padang hijau penuh hutan, gunung-gunung dan sawah yang sangat luas. Indah memang, hanya sempat berfikir pulau ini masih jauh dari peradaban dan bangunan-bangunan gedung yang diharapkan. Landing, pukul 15.30 WITA, pertama kali menginjakkan kaki di wilayah Indonesia Bagian Tengah tepatnya di Selaparang Airport (bandara lama) dengan fasilitas bandara yang sangat minim, banyak orang berjualan asongan seperti terminal angkot dan ditambah sepanjang perjalanan menuju kota tidak satupun terlihat warung nasi Padang, membuat perasaan bingung dengan pulau ini, akankah saya bisa adaptasi d

Menurut saya hobi itu adalah kegemaran yg disenangi dan biasanya senantiasa untuk pengalih stres, penghibur diri dan tempat mengeluarkan uneg-uneg penatnya kesibukan dunia yg menjenuhkan. Salah satu hobi pertama yg bermakna dihidup saya adalah musik, jaman dimana pengaruh pubernya lingkungan remaja dikarenakan lagu-lagu cinta yang mengggalaukan jiwa, meniatkan diri untuk ingin belajar dan mengenal musik. Hobi ini terlahir dikarekan lingkungan sekitar, bukan karena keturunan berdarah seni atau musisi. Kadang suka tidak suka memaksa kita agar tidak merasa tertinggal dari updatenya dunia pada jaman itu. Seiring waktu berjalan dan telah menjadi perantau, hobi ini menjadikan sebuah makna, bagaimana rasa rindu kompaknya berteman dalam suatu band, bagaimana rasa kepuasan tersendiri menemukan jati diri dalam pergaulan dan yang terpenting adalah bagaimana rasa kebahagian tersendiri meminang pujanan hati dengan lirik lagu yang dia senangi (I Love You Sherly Gustiranda). Berikut beber